Bekerja adalah sebuah kewajiban. Oleh karenanya menjadi wajar jika seseorang mencari-cari pekerjaan atau bahkan berusaha membuka lapakan pekerjaan/usaha. Allah sendiri memuji hamba-hambaNya yang gemar bekerja. Bahkan Rasulullah mencium tangan dari sahabatnya yang kasar karena giat bekerja [Baca: Inilah Tangan yang Dicium Rasulullah]
Lalu, apakah setelah kita bekerja secara otomatis hasil daripadanya menjadi berkah? Jawabannya "BELUM TENTU". Hal ini terlihat banyak sekali orang yang menghabiskan sebagian waktunya untuk usaha, namun justru keadaan dirinya, keluarganya atau sekitarnya menjadi berantakan. Itu artinya, keberkahan tidak secara otomatis didapatkan dari orang yang giat bekerja.
Itulah pertanyaan yang akan kita bagikan pada kesempatan ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa umumnya kita masih mengalami disorientasi dalam bekerja; bertujuan memperoleh hasil sebanyak-banyaknya, bukan seberkah-berkahnya. Iya, kan? Nah berikut 5 tips dari Abul Layts as-Samarqandi ini penting untuk kita ketahui agar usaha kita berkah sebagaimana ditulis ummi-online.com.
Nah, karenanya, sesibuk-sibuk kita bekerja dan mengejar target, usahakan untuk -minimal- tidak meninggalkan salat tepat waktu. Meninggalkan salat wajib seolah sepele, tapi nyatanya dapat menghanguskan keberkahan usaha kita. Akibatnya, sebanyak apapun untung yang kita raup tak pernah membuat kita puas dan bahagia.
Bagi kita yang harus menjalin relasi dengan banyak pihak, jangan sampai kita menyakiti dan merugikan mereka. Meski mungkin suatu saat kita merasa aman, tapi di saat yang lain kita pasti akan menyadari hal itu sangat merugikan dan menyisakan penyesalan.
Ini, nih, tak kalah penting sahabat semua. Kadang, kemudahan-kemudahan yang Allah berikan kepada kita dalam bekerja justru membuat kita lupa tujuan. Kita menjadi tamak, tak puas-puas, menimbun dan menghimpun kemewahan. Padahal tujuan mendasar dari bekerja adalah untuk menjaga kehormatan diri dan keluarga agar tidak meminta-minta dan menjadi beban orang lain, selain turut membantu memberikan hak sebagian mereka yang membutuhkannya. Jadi, jaga niat ya, sahabat!
Baca: Untuk Apa Bekerja, Saya Sudah Ditakdirkan Miskin
Kerja keras baik. Tetapi jika melampaui kemampuan dan kodrat justru bisa fatal. Ingat, sahabat, Allah tak pernah membebani hamba-Nya di luar kemampuannya. Lha, kok malah kita yang membuat over beban untuk diri kita sendiri?! Ingat juga, bahwa sekeras apapun kita bekerja, belum tentu menambah takaran jatah rezeki kita yang telah ditentukan-Nya. Jadi, kerja keras juga harus cerdas!
Ini soal akidah, sahabat. Urgen. Allah Ar-Razzaq, Maha Pemberi rezeki. Karena Allah-lah Maha Pemberi rezeki, maka kita tidak boleh merasa, meyakini dan mengklaim diri kita bisa mendatangkan rezeki sendiri. Pekerjaan kita hanyalah usaha, sebab dan perantara. Bukan yang kuasa mendatangkan apa-apa. Karena Allah-lah Maha Pemberi rezeki, maka tak ada alasan bagi kita untuk pesimis dan berkecil hati saat usaha kita terbatas. Kita harus tetap optimis, husnuzan kepada Yang Maha Pemberi rezeki. Ingat, keterbatasan usaha kita selamanya takkan membatasi Allah untuk mengaruniakan rezeki-Nya.
Demikian Tips Agar Usaha Kita menjadi Berkah sebagaimana diuraikan oleh Abu Laits as-Samarqandhi. Semoga bermanfaat
Lalu, apakah setelah kita bekerja secara otomatis hasil daripadanya menjadi berkah? Jawabannya "BELUM TENTU". Hal ini terlihat banyak sekali orang yang menghabiskan sebagian waktunya untuk usaha, namun justru keadaan dirinya, keluarganya atau sekitarnya menjadi berantakan. Itu artinya, keberkahan tidak secara otomatis didapatkan dari orang yang giat bekerja.
Bagaimana cara agar usaha kita menjadi berkah?
Itulah pertanyaan yang akan kita bagikan pada kesempatan ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa umumnya kita masih mengalami disorientasi dalam bekerja; bertujuan memperoleh hasil sebanyak-banyaknya, bukan seberkah-berkahnya. Iya, kan? Nah berikut 5 tips dari Abul Layts as-Samarqandi ini penting untuk kita ketahui agar usaha kita berkah sebagaimana ditulis ummi-online.com.
1- Tidak mengakhirkan dan mengurangi sedikitpun kewajiban ibadah kepada Allah demi pekerjaan.
2- Tidak menyakiti pihak lain demi pekerjaan.
3- Usaha yang dikerjakan diniati untuk menjaga kehormatan diri dan keluarga, bukan menumpuk harta.
Baca: Untuk Apa Bekerja, Saya Sudah Ditakdirkan Miskin
4- Tidak memaksakan diri bekerja di luar kemampuan.
5- Tidak meyakini bahwa rezekinya berasal dari usahanya, tapi berasal dari Allah Ta'ala.
Demikian Tips Agar Usaha Kita menjadi Berkah sebagaimana diuraikan oleh Abu Laits as-Samarqandhi. Semoga bermanfaat
2 comments
Terima kasih gan atas informasi nya
Dapat Uang Paling Cepat Di Dunia
....
semoga bermanfaat...
Silahkan berkomentar dengan baik.